Ambient Media mungkin asing didengar di indonesia. Ambient media merupakan salah satu
strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan
feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika
berinteraksi dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh produsen.
Semangat yang dibawa oleh ambient media adalah memberikan memorable
expeperience kepada konsumen. Dalam perkembangannya ambient media
menjadi sebuah kegiatan below the line yang terintegrasi dengan media.
Ambient media juga bisa disebut sebagai media lingkungan (Lwin dan
Aitchison:2002).
Ambient media dapat dikatakan efektif dan menjadi solusi apabila media
tersebut mampu menarik perhatian audience dan menumbuhkan identitas merk
(brand identity) yang positif di benak audience. Hal ini disebabkan
karena ambient media sangat terkait dengan lingkungan maka eksekutor
media perlu mempertimbangkan aspek sosial dan budaya masyarakat ‘lokal’,
sehingga tidak memberi kesan mengganggu atau mengotori lingkungan di
lokasi yang akan digunakan.
Sosialisasi mengenai ambient media dan
keefektifannya oleh biro iklan maupun pemasar, dirasakan akan mampu
meyakinkan produsen untuk mulai melirik media ini sebagai media
alternatif dalam beriklan. Meski demikian, kreativitas dan kepekaan atau
dengan kata lain penulis menyebutnya ‘local genius’ seorang desainer
komunikasi visual, akan selalu dituntut untuk dapat mengeksekusi media
ini secara tepat dan jitu serta ‘kreatif’ atau dengan kata lain dapat
disebut sebagai ‘mutakhir’. Kedua hal tersebut merupakan syarat mutlak
bagi keberhasilan seorang desainer ‘menciptakan’ ambient media.
Berikut adalah contoh berbagai ambient media :
Converted by Smashing Blogger for LiteThemes.com.